Kabut Asap Menebal di Kota Padang, Wako Imbau Warga Lindungi Diri


PADANG (gardasatu)  - Kota Padang, Sumbar semakin diselimuti kabut asap yang semakin tebal, memicu langkah tegas dari Pemerintah Kota Padang.

Walikota Padang, Hendri Septa telah mengeluarkan edaran yang mengimbau warga untuk melindungi diri dari dampak kabut asap yang datang dari daerah tetangga.

"Karena semakin tebalnya kabut asap, warga diimbau untuk wajib mengenakan masker," kata Hendri Septa dilansir republika.co.id, Sabtu (21/10/2023).

Walikota juga memberikan rekomendasi terkait jenis masker yang harus digunakan untuk melindungi diri.

"Masyarakat diharapkan memakai masker, minimal masker bedah, atau sebaiknya masker N95/KN95 atau KF94 untuk mengantisipasi terjadinya ISPA," tuturnya.

Hendri Septa juga memberikan perhatian khusus kepada kelompok rentan, seperti bayi, anak-anak, lansia dan individu dengan risiko tinggi penyakit hidung dan tenggorokan.

Ia menyarankan agar mereka menunda untuk keluar rumah demi menjaga kesehatan.

Dalam situasi ketika gangguan pernafasan atau iritasi mata muncul, Wali Kota Padang mengingatkan warganya untuk segera mencari perawatan medis.

"Segera lakukan pemeriksaan ke layanan kesehatan jika terjadi gangguan pernafasan atau iritasi mata," sebutnya.

Selain imbauan terkait masker dan perawatan kesehatan, Wali Kota juga mendorong warga Padang untuk menjaga pola makan sehat.

"Makan buah-buahan dan sayur serta minum air putih secukupnya," ucapnya.

Selain itu, ia mengingatkan agar tidak ada aktivitas pembakaran sampah, yang dapat memperburuk kualitas udara.

Data dari AMQS Kota Padang menunjukkan bahwa Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di daerah tersebut telah mencapai level tidak sehat pada hari Rabu. ISPU mencapai angka 105.

Reaksi dari warga Padang terhadap kondisi udara yang semakin buruk adalah campuran antara kekhawatiran dan ketidakpuasan.

Melisha, seorang ibu dua anak, khawatir dampak kualitas udara yang memburuk pada kesehatan anak-anaknya.

Ia memohon agar Pemerintah Kota Padang mempertimbangkan pelaksanaan pendidikan daring untuk sementara waktu, mengingat kesulitan mengontrol anak-anak agar tidak bermain di luar rumah.

Tari, seorang warga Padang lainnya, juga merasakan kekhawatiran yang serupa dan telah mengurangi aktivitas di luar rumah dalam beberapa pekan terakhir.

Ia mengungkapkan kebingungannya mengapa pemerintah tidak aktif mencari solusi terhadap masalah kabut asap yang telah lama menghantui daerah ini.(*)