Jum'at, 09-Juni-2023
14:45 WIB - Wali Kota Buka Kegiatan Jambore PKK Kota Dumai Tahun 2023 | 14:43 WIB - Hari Lahir Pancasila dijadikan Sebagai Pendidikan yang Sangat Berharga bagi Generasi Muda | 14:40 WIB - Bunda PAUD Kampar Yusi Prastiningsih Hadiri Komitmen Bersama Transisi PAUD ke SD | 14:37 WIB - Pemko Gelar Turnamen Junior Student League Pekanbaru | 14:35 WIB - Ini Dia Rangkaian Kegiatan Hari Jadi ke-239 Pekanbaru | 14:32 WIB - Pemko Pekanbaru Siap Sinergi dengan BPN Lakukan Percepatan Program Pembangunan
www.gardasatu.com
 
Gara-gara KPR Nasabah Ditolak,
Terungkap Eks Karyawan Bank BUMN di Riau Diduga Tilap Uang Ratusan Juta Rupiah
Sabtu, 11-03-2023 - 17:21:40 WIB

TERKAIT:
   
 


PEKANBARU ( gardasatu ) - Seorang mantan karyawan Bank BUMN berinisial RH kini harus mendekam di balik jeruji besi, lantaran diduga menilap uang hingga ratusan juta rupiah.

Wadirreskrimsus Polda Riau, AKBP Iwan P Manurung mengatakan, pelaku sendiri awalnya membuat pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan 22 debitur topengan dengan iming-iming fee Rp1,5 juta hingga Rp2 juta.

"Namun identitas yang digunakan milik orang lain. Modus RH kian mulus lantaran profesinya sebagai staf di salah satu bank BUMN. Aksinya ketahuan setelah salah seorang nasabah yang hendak mengajukan kredit perumahan (KPR) ditolak bank karena berstatus kolektivitas alias kredit macet," kata Iwan, Jumat (10/3/2023).

Lanjutnya, korban yang bernama Muhammad Afdal, mengajukan pembiayaan KPR di bank swasta. Saat dicek tercatat dalam sistem OJK berstatus 'kredit macet'.

Setelah dilakukan penyelidikan, penyidik menemukan bahwa debitur topengan disiapkan pelaku untuk menerima aliran dana KUR, di mana harusnya masing-masing mendapat kucuran Rp25 juta.

"Setelah kita dalami dalam penyelidikan, tidak hanya pelapor saja jadi korbannya, namun sebanyak 22 nasabah dengan status yang sama," cakapnya.

Penyidik juga terus melakukan proses sejak kasusnya dilaporkan pada Oktober 2022 lalu. Atas perbuatannya, RH pun kini ditahan dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara dan denda paling banyak Rp200 miliar.

"Ada dua konstruksi pidana diantaranya pidana perbankan dan itu sudah P-21 (Berkas Dinyatakan Lengkap), dan satu lagi dugaan korupsi. Jadi ada dua berkas terpisah," pungkasnya.

Atas perbuatannya, penyidik telah melakukan penghitungan bahwa kerugian mencapai Rp458 juta. Petugas juga menyita barang-barang bukti seperti surat dokumen.(ckp)



 
Berita Lainnya :
  • Terungkap Eks Karyawan Bank BUMN di Riau Diduga Tilap Uang Ratusan Juta Rupiah
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Pertama kali Sejak Berdiri
    Disperindagpas Inhu Safari Ramadhan di Desa Sanglap
    2 Diduga Dikorupsi, Dana Sewa Tanah Kas Desa dari Exxon Mobile Raib.
    WARGA DESA NGASEM LAPOR BUPATI BOJONEGORO
    3 Kemenhut RI Gelontorkan Program Kredit Tunda Tebang
    4 PERINGATI HUT ke-231:
    Walikota Pekanbaru Ajak Warga Bersinergi, Bergerak Cepat dan Tepat dalam Pembangunan
    5 Plt. Sekda Inhu Tutup Lomba Pacu Sampan Dilanjutkan Mandi Balimau
    6 Tertunda Bertahun Tahun
    Akhirnya Panitia MUSDA IKNR Kampar Terbentuk
    7 ANTISIPASI BERBAGAI PERMASAALAHAN
    Rapat Koordinasi Pimpinan Daerah di Gelar
    8 Pelalawan Raih Penghargaan Adiwiyata Mandiri 2015
    9 Dewan Pengupahan Kabupaten Siak
    UMK tahun 2015 sebesar Rp. 1.935.372
    10 Pertarungan Minggu, 19 Juli 2015
    Chavez vs Reyes

    Home | Daerah | Nasional | Hukum | Politik | Olahraga | Entertainment | Foto | Galeri | Advertorial | Suara buruh | Kepulauan Nias
    Pekanbaru | Siak | Pelalawan | Inhu | Bengkalis | Inhil | Kuansing | Rohil | Rohul | Meranti | Dumai | Kampar
    Opini | Redaksi | Pedoman Berita | Index |

    Copyright © 2017
    GARDA SATU | Membela Kepentingan Rakyat Demi Keadilan