Terima Sejumlah Pengaduan, Komisi III DPRD Riau akan Panggil PT PIR
Selasa, 31-01-2023 - 17:23:22 WIB
PEKANBARU (GARDASATU) - PT Pengembangan Investasi Riau (PIR) menjadi sorotan Komisi III DPRD Riau. Sebab, ada pengaduan terkait komisaris dan pengangkatan mantan Sekretaris Daerah Provinsi Riau Yan Prana Jaya Indra Rasyid sebagai Tenaga Ahli Komisaris perusahaan pelat merah itu.
Ketua Komisi III DPRD Riau Markarius Anwar dikonfirmasi CAKAPLAH.COM terkait persoalan itu mengatakan belum ada pembahasan. Sebab, saat rapat dengar pendapat atau hearing kemarin komisaris tidak datang.
Kata dia, Komisi III akan mengagendakan lagi bertemu komisaris menanyakan beberapa hal. Bahkan, kata dia, Komisi III baru tahu terkait pengangkatan Yan Prana sebagai Tenaga Ahli Komisaris.
"Termasuk itu (posisi Yan Prana). Dan beberapa pengaduan masyarakat, mau konfirmasi terkait dengan komisaris dan dewan pengawas itu juga. Nanti akan kita agendakan lagi. Itu kembali pemegang saham, pak Gubernur. Nanti kita cek dulu. Baru tahu juga," kata Markarius.
Ditanya soal etisnya pengangkatan Yan Prana, Markarius menilai kembali kepada kebijakan Gubernur Riau. Pada dasarnya, keputusan itu akan terus diawasi oleh DPRD Riau melalui komisi yang ada.
"Kita tetap mengawasi. Kalau terkait personalnya kembali kepada kebutuhan yang diminta oleh pak Gubernur sendiri. Kembali ke kebijakan pak Gubernur. Kalau kami di Komisi ada yang setuju dan ada yang tak setuju. Tentu kita akan mengawasi kinerjanya sebagaimana semestinya," kata dia.
Soal kejanggalan pengangkatan Yan Prana, Ia mengakui anggota DPRD Riau di komisi III ada yang 'melihat' kejanggalan dengan keputusan itu. Tapi, secara pribadi, Ia tidak mempersoalkan itu.
"Kalau kawan-kawan tentu ada yang melihat. Kalau saya pribadi sejauh ini tidak ada masalah. Buktinya kinerja PT PIR cukup bagus. Justru ada pengaduan terkait komisaris, ini akan kami panggil juga lagi," kata dia.
Ia menambahkan, RDP atau hearing kemarin sebagai evaluasi kinerja PT PIR tahun 2022, soal laporan keuangan. "Memang kita dapatkan laporan keuangan tahun 2022 mengalami peningkatan signifikan baik laba kotor maupun kan bersih," kata dia.
Sehingga, lanjut dia, target dividen yang dibebankan untuk mereka terpenuhi sebesar Rp5,6 miliar. Dengan masih ada sisa laba ditahan sebesar Rp5 miliar, Ia berharap itu untuk pengembangan usaha dan peningkat usaha ke depan (tahun ini).
"Dengan perkembangan yang signifikan ini kita mengapresiasi PT PIR. Kita minta deviden tahun berikutnya ini bisa ditingkatkan lagi. Kita akan usulkan di rapat banggar berikutnya, deviden bisa dinaikkan lagi secara bertahap," jelasnya.
***
Komentar Anda :